Beberapa material utama dalam sistem penangkal petir antara lain: head terminal, kabel konduktor (BC/tembaga), arrester (opsional), pole atau tiang penangkal petir, dan sistem grounding sebagai pembuangan arus ke tanah.
Kabel BC (bare copper) berfungsi sebagai penghantar arus dari ujung penangkal petir ke sistem grounding. Kabel ini tahan korosi dan memiliki konduktivitas tinggi, sehingga aman untuk sistem proteksi petir.
Tidak semua kabel cocok untuk grounding. Hanya kabel tertentu seperti kabel BC (bare copper) atau kabel NYY tembaga ukuran besar yang digunakan karena tahan arus tinggi dan tidak terlapisi isolator.
Tembaga memiliki konduktivitas lebih baik dan tahan karat, ideal untuk sistem grounding jangka panjang. Galvanis lebih ekonomis tapi tidak sekuat tembaga dalam menghadapi korosi tanah.
Lightning arrester adalah alat proteksi yang dipasang pada panel listrik atau jaringan untuk menahan lonjakan arus akibat sambaran petir. Arus tersebut dialihkan ke grounding system agar tidak merusak peralatan elektronik.
Ya. Semakin besar ukuran kabel grounding, semakin besar kemampuannya menghantarkan arus petir tanpa panas berlebih. Umumnya digunakan kabel ukuran 35 mm², 50 mm², atau 70 mm² tergantung kebutuhan dan intensitas arus.
Penangkal petir konvensional hanya menangkap sambaran petir secara pasif. Sedangkan penangkal petir elektrostatis memiliki jangkauan lebih luas karena memancarkan medan ion positif untuk menarik sambaran petir.
Wajib. Tanpa grounding, arus dari sambaran petir tidak bisa dialirkan ke tanah dengan aman. Ini bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik dan membahayakan keselamatan bangunan dan penghuninya.